Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon, Hasrat-Bispak17 Berasal dari temanku yang mau cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada acak-acakan masalahnya memanglah saya anyar pertamanya kali saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak segalanya tetapi ada beberapa yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat buat cukur rambut dan kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Di pertamanya saya masuk, aku terus tuju ke arah tempat meja reception dan di situ saya mengucapkan niatan untuk cukur rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya menanti sekejap karena tengah repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat sekitaran siapa yang tahu ada temanku, tetapi tak kelihatan ada temanku antara semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui jika beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia kurang lebih 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih kuatir dikarenakan salon ini betul-betul seperti salon secara umum.

Sesudah beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya dapat cukur rambut sembari menunjuk ke satu diantara lokasi yang kosong. Aku juga ketujuan yang dipastikan. Beberapa saat selanjutnya seorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tukasnya sembari melihatku melalui cermin dan masih menggenggam rambutku yang udah cukup panjang.

"Mmm.. diselesai'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti sama di dalam tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku untuk menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" susulnya sembari masih tetap menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama kawan, tetapi mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat buat janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca pahami sehari-hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya usai, sembari memberi tehnik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia bersedia dan dia menulis di selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu mukanya  badannya. Susi, dia memiliki rambut cukup panjang serta di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya rada rahasia, dadanya sebesar Stella tapi lantaran bentuk badannya yang rada pendek hingga payudaranya bikin ngiler semua mata laki laki buat menikmatinya.

Sementara itu Yana, dia terlihat benar-benar menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu di hari Senin serta di area yang udah disetujui. Sehabis makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang saat itu memakai kaos ketat mempunyai warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruhnya pirsawan dikejuti oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, tampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadang-kadang meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, betul-betul semuanya ini sangat cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." tuturnya lambat tetapi pastilah.

Seperti disabet petir dengar ucap-ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa jika saya terasa kamu gak seperti laki laki yang sempat saya tahu. Kamu baik, serta sepertinya perhatian and care. Saya tak ingin bila sesudah saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya pula senang dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan kalau kita tidak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon

"Ok, bila itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti sungguh-sungguh! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, dan ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa waktu selanjutnya ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status buat memberinya suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup menentang itu sedang tekan lengan kiriku. Sinting, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan selalu tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan perbuatan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat serta cukup lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya telah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan kepelikan di waktu pengin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang sesudah itu saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang beberapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Dikit demi sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada bagian dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyelusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik lebih ke atas, pelan-pelan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencengkam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan seperti keasyikan yang tidak pernah selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap kutundukkan parasku menyaksikan apa yang dilaksanakannya setiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sejenak Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lalu bergerak pelan-pelan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap dan kedengar suara ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir serta lidahnya menggapai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk serta menggelikan semua urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu bergerak ke bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantara jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang tambah cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mencapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak dapat kembali memandang ke bawah. Badanku makin lama lebih meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian gemilang mengerjakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini terus," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah tidak ingin keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan kemudian menjulurkan lidahnya keluar dan terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya tengah berusaha buat meredam ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku lumayan keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia membebaskan kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk mencegah ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada awalnya dia yang cuman bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku bermain pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sekalian masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang menyaksikan kesibukan kami khususnya banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tapi saya tidak perduli. Keasyikan yang kurasakan ketika itu betul-betul membiusku maka dari itu saya udah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku dan tidak tahu udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang ditangani Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella lakukan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai perihal ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar akan tetapi dia selalu pada sikapnya. Kadang-kadang dia masukan semua tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tak tahann.." kataku rada lirih meredam ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat serta berulangkali dia membuka matanya tetapi masih mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu seluruhnya sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Selesai bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari terus digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk serta membereskan bajunya. Aku juga membereskan busanaku seadanya. Saya pakai celana panjangku tetapi tak kumasukkan pakaianku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella serta di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado sesudah dua minggu dia ada di sana serta dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima sebagai operator di satu diantaranya perusahaan penyuplai jasa komunikasi mobile phone. Dan saya masih menjadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia mengucapkan jika semua karyawan yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tak mengerti bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah samaran atau sex yakni sebuah tambahan. Ia berkata kalau buat membawa keluar satu diantara karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Tiap-tiap malam sesudah mandi pulang dari kerja atau seusai makan malam, kami melaksanakan hubungan seksual. Entahlah hingga kapan seluruhnya akan selesai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang hendak kami lewati dan udah kami lewati bersama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella lantaran kian hari saya semakin terbius oleh kesenangan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama