CERITA DEWASA MAHASISWA MEMAKSAKAN DOSEN MEMAINKAN ANUNYA

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMAKSAKAN DOSEN MEMAINKAN ANUNYA


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMAKSAKAN DOSEN MEMAINKAN ANUNYA , Hasrat-Bispak17 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya populer selaku seorang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama doian, tetapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh merayu, selanjutnya tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan hati untukku ialah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah lantaran tak ada yang pas ujarnya, Awal mula dia mendidik di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi kerudung serta gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya punya fantasi khusus adalah dapat cicipin badannya.


Saya memikir bagaimana triknya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapat inspirasi untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa menyaksikan mukanya yang selalu tidak ingin jika dijepret, siang hari ini saya lalu lancarkan ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya memandang dosen yang kumaksud sedang masturbasi gunakan suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat ruangan dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya tampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin sejumlah buku di tempat ini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai gairah besar pun ya" jawabku rileks, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu mesti patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terekspos kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran amat halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat melihat memandang kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia persoalan bernafas dan buka mulutnya, dengan gesit ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya tidak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau dan merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan emosi sebab dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuma gunakan cd punya motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia selalu menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, lihat dia memarahiku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMAKSAKAN DOSEN MEMAINKAN ANUNYA


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, cadar lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu ialah ponsel kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya punyai suatu inspirasi hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya masih memecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari selalu memaksa jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung beroleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia langsung mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberinya kesenangan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah sebab saya tidak menyudahi pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengerti telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Katanya was-was, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


sehabis bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan kemejaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapakah kalaupun tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari seusai peristiwa pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" lantaran saya terus memakai cadar panjang dibarengi gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari sesudah saya mengenyam bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang cukup malam sekitaran jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya memutus untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kurang lebih 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya hadir sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak memerhatikan jika bis itu dipenuhinya oleh laki laki, dan cuman sedikit ada wanita, akan tetapi karena saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tak mendapatkan bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama