CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2, Hasrat-Bispak17 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, waktu dia lagi tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dia gak dapat menentang sewaktu ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh dengan ruangan penyelidikan. Dia beberapa kali mesti duduk di dalam ruang sesuai itu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum mengenali siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia juga mengaku bila dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran serta berani menentang sekarang menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya pengin, kau lihat dia… Kau dan anak buahmu bisa memanfaatkan ia sebagai jasa uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini luar biasa, berpikir Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kokoh ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap ada pada umumnya, memohon bagian darimu… serta kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya jadi bertambah beberapa dari tempat yang lainnya, meskipun sesungguhnya tiada kontribusimu lantas ia telah dipastikan akan menjadi bintang di sana… Sebarkan informasi, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan niat untuk bertanya… "Mengapa kau mau merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau merusak dianya, sampai jika waktunya udah tiba… dia bakal tunduk sepenuhnya pada diriku… Tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti merasai apakah itu namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat sehabis terima telpon itu… dan Mira belumlah sempat menyaksikan Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkal gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, tapi hatinya sedikit suka karena dia dapat memengaruhi Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan membikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentu saja saat ini Mira telah berikan badannya pada kamu menjadi bayaran buat memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau bakal kerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, tiduri mati-matian, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa mengajak Mira, agar ia ikut juga menganiaya Sani untuk mengeluarkan sakit hatinya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun dan celana pendek, tidak sangat memerhatikan Mira yang tiba dekatinya. Dia memandang wanita itu sama dengan dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia tengah tak ingin berbasa-basi. Juga sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam hubungan. Yang dia ingin kerjakan cuman buka pahanya lebar-lebar, serta biarkan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimal.

"Sani… saya ingin mohon bantuan tidak lama, saya pengen mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, akan tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau mengikut cara Mira ke gang yang dia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidak ada satu juga PSK yang cukup normal buat menjual diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap sebab silau. Dan waktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, serta dengan serampangan memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat mengintai muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Sebelumnya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak lagi berhadapan bagaikan orang polwan. Dia saat ini cuma bertanding berdasar perasaan survival… serta ini cukup mencengangkan Margo, yang berharap kalaupun pelacur yang paling jadi perhatian ini punyai keterampilan berlaga yang dapat membuat si perwira terpana. Tapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang tampak bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai kelihatan balik ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda terhadap seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang berani hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengesah menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi sekarang dia mesti memikir dianya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti merayu tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapat kepuasan mirip, baik dari istri resmi mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan buat tidak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu membawa bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpajang bebas dihadapan lelaki bajingan yang selalu berlakukan banyak buruh sex komersil seperti onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo menyuruh anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan dan seruan meminta ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seperti melepas kebencian yang ditahannya sampai kini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut didepan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena babatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga tuntas di saat ke-10 anak buahnya lekas menyerobot Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju figure badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya kelihatan patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya betul-betul kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih yang bernafas meskipun cuman terkadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." tuturnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira ibarat menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat lantaran paparan matahari bikin Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan begitu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, akan tetapi dia tidak akan bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tiada dapat kerjakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang lagi mengolah Sani. Dua penis anak buahnya lagi membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya sedang menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo melihat ke kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang gak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang gak lama pula ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi kumpulan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figur yang tengah kembalikan pistol yang barusan menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, seluruh intimidasi telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengusikk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berucap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasa jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Mereka serta beberapa dokter berusaha dengan segenap tenaga buat kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia takjub. Tiada satu cacat juga yang tidak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cidera di badannya baru nampak bila menjadi perhatian dari benar-benar dekat. Setelah itu, dokter yang menjaganya hadir serta berujar,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dapat pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Dan tidak tahu kenapa dia berasa sangatlah letih…. sangatlah sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini telah menjadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil benar-benar memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MONTOK PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa konsumen saat ini jadi milik dia, hingga ia tambah istimewa dalam berkuasa dibalik monitor meski ia sekarang sudah pensiun. Tidak kenapa menyelesaikan profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, karena seluruhnya kartu berada di tangannya. Tahun silam Ryoko divonis gampang, cuman satu tahun penjara. Memanglah tersebut hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, akan tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menjalankan periode hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama