CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA , Hasrat-Bispak17 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Meskipun saya telah terasa cukup tambah enak, saya masih mau bermalas-malasan, serta membebaskan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku dan wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terpikir insiden dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku sampai balik ke kelasku, serta yang amat membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat dan tidur karena ia paham saya kelelahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kelelahan lantaran belajar hingga sampai malam, bukan dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap meniti ini hari yang entahlah akan berikan warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku tetap belum sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa ada masalah, bahkan juga saya telah tidur lebih mula sesudah terima SMS Andy kira-kira jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya memutus untuk memanfaatkan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat risau, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu bila saya tak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA 

Kadangkala saya mengeluhkan, sewaktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga sekarang saya baru merasai bila otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali dapat saja.

Tapi perlahan-lahan saya memahami sebuah perihal yang aneh, tidak tahu mengapa saya justru nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi sudah kisruh gini…", saya mengeluh dan memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan semua lembar kemeja yang bakal kukenakan namun juga handukku, saya menggembok pintu kendati pun saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa ada menggembok pintu kamar mandi, serta saya tak ingin kalaupun saya jadi biasa begitu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus beri kesegaran. Sesudah usai, saya selekasnya keringkan badanku dan kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… kalaupun nantinya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berucap di bayang-bayang diriku di cermin, dan sekarang hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai memanfaatkan pakaian serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya periksa beberapa buku yang ada pada tas sekolahku, meyakinkan tidaklah ada yang ketinggalan dan gak lupa saya masukkan hpku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat beres-beres performaku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar smartphoneku mengeluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari telpon selulerku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat serta gak lelah.'

Di saat saya menyaksikan nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku segera menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat juga telah tidak letih. Saya suka sekali sebab saya berasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Sehabis saya simpan mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi serta elok megar, lalu saya berikan sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya ingin dilihat lebih elok dan menarik dihadapan Andy, dan saya memulaskan lip gloss seperlunya di bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman lambat sekalian melihati diriku di cermin pastikan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih pada Sulikah. Kemudian saya menggembok pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di sisi rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki dan sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan takjub.

"Thanks ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan memujiku semacam ini, walau bila lihat Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu tak mungkin terjadi sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari kebanyakan, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin jadi nampak tak menarik buat Andy. Dalam sekejap saya selesaikan sarapanku, serta selesai membersihkan tangan dan mulutku, saya ambil langkah ketujuan garasi.

Di situ saya memandang pak Berbudiin tengah mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap hentikan kerjaannya, dan dia menatapku seperti anyar kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya bercakap di pak Bijakin sekalian menunjuk lap masih ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Bijakin yang cuma membawa lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia melaksanakan itu sembari terus menatapku. Sewaktu saya lihat sekitar, saya lihat Wawan serta Suwito pun punya sikap sama, mereka lagi mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tidak review cewek cakep ya?!", saya berniat menyentak dengan suara yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih tetap menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka sewaktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA 

"Eh eh… kalian pengen apa? Gak! Tidak mau!!", memahami apa yang bakal dijalankan oleh pak Bijaksanain, Wawan serta Suwito, saya berseru was-was serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menggembok pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pula agar mereka dapat dengar jawabanku yang tentu kuusahakan untuk membikin mereka makin kecewa.

"Mari non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak ingin! Tidak mau! Kelak bajuku lecek! Utamanya tak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berencana mengerling mengarah mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut memikirkan apa yang hendak berlangsung bila saat ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab didesak layani hasrat birahi mereka lebih dahulu.

Seusai berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab permohonan mereka yang selalu memaksakan saya turun sesaat, pada akhirnya mereka berserah pula serta kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku baru saja mereka gunakan serta meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta di saat saya memandang mereka bertiga pura pura gak tahu bila mereka harus memberikan pintu garasi serta pintu gerbang bagiku, saya tekan klakson mobilku sampai semua kaget dan semua alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang terdekat dengan mobilku tampak bersungut sungut sekalian membuka pintu garasi dan pula pintu gerbang, sementara itu Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, walau saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, entahlah secara menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama-sama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tiada siapa siapa dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku sehabis seluruh yang kulakukan ini, bila kelak saya betul-betul harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut mengayalkan perbudakan semacam apa yang harus kujalani selesai saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengen memikir apa yang bisa berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku waktu ini cuman ada satu soal, yakni saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan khusus cuma buat Andy. Saya pengin Andy sungguh-sungguh tertarik padaku.

II. Keinginan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi saat saya hingga di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat waktu saya memandang Andy anyar turun dari mobilnya. Serta di saat saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi cantik, dan saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA 

Saya gak ingin mimpi elokku ini amblas demikian saja, karena itu saya selekasnya meluncur serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kelihatannya langsung mengenal kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta mengancing pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang buat sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan kalaupun mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pun barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun telah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku kian terlena di saat saya memandang paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy masih menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berucap dengan gembira.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan jika kelanjutan ujaran Andy barusan itu yakni sanjungan dari Andy kalaupun saya tampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kata-kata Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah sangat percaya sekali kalaupun Andy sukai padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah sebagai berikut serta kalimat Andy barusan memperlihatkan bila Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara perlahan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengusikk puas, tetapi Andy menunduk demikian dalam serta dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pun kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan di saat dia membawa mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, entahlah suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak sangat percaya, tetapi saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya merasai pada pagi ini hari saya memperoleh angan-angan yang elok. Dan saya benar-benar berbahagia di saat Andy lagi ambil langkah di sampingku, meski Andy yang kadang-kadang menengok dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan ketujuan kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta suka, meskipun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Serta sekarang kami berdua sama-sama diam sekalian terus mengambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian mengambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi waktu saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian lagi ambil langkah untuk duduk di samping Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya pastinya dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA 

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada peristiwa spesial, disamping Jenny yang repot menarik dan menghinaku terkait Andy, pun Sherly yang turut jadi parah situasi pada saat kami bergabung di kantin saat jam istirahat pertama serta, serta pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan bila umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuman dapat mengelit atau tersenyum malu, walau hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Simak deh… wajahnya hingga sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya, pun ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly seperti berikut, namun saya menurut saja saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama