CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART7

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART7, Hasrat-Bispak17 Kepuasan yang kurasakan ini betul-betul telah tidak tertahan kembali. Otot perutku lagi kontraksi menyertai orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku ibaratnya akan bobol. Tanpa ada ampun, badanku mesti kembali tersentak sentak lalu mengartikulasikanng sejadi jadi.

Tiba-tiba saya tidak dapat kembali dengar suara jeritanku sendiri. Seterusnya penglihatanku jadi kabur serta semua jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", kabur samar kudengar nada yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengesah kurang kuat dan perlahan-lahan saya buka mataku, tapi sinar yang menimpa mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya terasa pernah dengar suara itu, namun saya jadi ingin mengetahui dan saya memaksakan buka mataku buat menyaksikan siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Rupanya kiraanku betul. Itu nada Cie Natalia, ponakanku yang berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Serta bertepatan sekali Cie Natalia  ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu tidur saja dahulu", kata Cie Natalia yang membantuku tiduran kembali di ranjangku waktu saya usaha bergeser duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sekalian tersenyum.

"Halo pula Eliza… anyar saja Cie Cie kesini, awal mulanya sich pengin mohon bantuan kamu. Namun Cie Cie baru mengetahui kalaupun kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang dilihat kuatir.

"Eh… mengapa Cie? Eliza gak apa apa kok…", saya ajukan pertanyaan mau tahu.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini juga mukamu terlihat pucat. Kok masih omong kalaupun kamu tidak apa apa? Ini Cie Cie ingin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Gak, tidak perlu Cie, Eliza gak apa apa, benar-benar. Eliza cuman kecapaian kok", saya berbicara dengan sedikit cemas.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART7

Saya jadi takut ke dokter. Entahlah apa dokter dapat tahu atau mungkin tidak, namun saya takut jika rupanya dokter dapat mengetahui saya kecapaian karena ngeseks dan ngeseks. Apa yang terjadi kalaupun hasil pengamatan sesuai itu hingga kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terlintas, ini hari saya barusan dihajar oleh tiga pejantan di rumahku. Dan barusan itu mereka memaksakanku orgasme dan orgasme sampai saya tak sadar diri.

Entahlah apa yang berlangsung kemudian, serta saya anyar sadar jika kini saya memakai pakaian tidur baby doll. Namun saya sadar jika saya tidak memakai bra serta celana dalam.

"Benar-benar tidak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie pengin meminta bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha menggeser penuturan.

"Ini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengin tuning piano Cie Cie, tetapi Cie Cie baru ingat bila esok itu Cie Cie perlu ke acara pesta hari lahir rekan Cie Cie. Nach, papah dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Maka, dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia ceritakan panjang lebar.

"Lagi, Cie Cie ingat kamu kan bisa juga main piano . Sehingga barusan Cie Cie pengin minta bantuan kamu untuk jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya udah dituning secara bagus. Tapi…", kalimat Cie Natalia berhenti, dan dia menghela napas.

"Ooh… tidak apa apa Cie, Eliza pengen kok. Namun esok tukangnya tiba jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya mengatakan skedulku di Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya ada jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat ada ke rumah Cie Cie sesudah les baletnya usai. Tetapi kamu sakit begini, Cie Cie gak enak…", kata Cie Natalia sembari membelai rambutku.

"Cie… Eliza tidak apa apa kok, benar-benar", kataku sembari tersenyum manis.

"Mmm… namun kamu Senin esok ada pe er atau ulangan tidak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Tidak ada kok Cie. Kalaulah ada, Eliza kan dapat belajar sekalian nungguin tukang service piano itu", saya usaha memberikan keyakinan Cie Natalia.

"Duh, thanks ya sayang", kata Cie Natalia lalu merengkuhku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar cepat karena dekapan serta kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang mengenai mukaku bikin pikiranku mulai kisruh.

Namun saya sadar jika seharusnya saya tak lakukan perbuatan yang aneh aneh. Bagaimana juga Cie Natalia masihlah ada pertalian kerabat denganku, dan saya tidak mau ia paham jika saya menderita kelemahan, adalah sukai dengan sama-sama typeku, meskipun sudah pasti saya masih mencintai lelaki.

Andy! Saya terpikir janji telephone jam delapan malam. Oh, apa saya udah membiarkan waktu yang kutunggu nantikan itu?

Saya selekasnya cari dan menyaksikan jam dinding, serta saya menarik napas lega waktu saya memandang jam itu tetap menunjuk jam 1/2 tujuh, malam tentulah.

"Ih Cie Cie, tidak mesti gunakan terima kasih dech . Sehingga, Eliza ada esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, kalaupun kamu pengin, kamu lekas bermalam di dalam rumah Cie Cie ini malam. Kamu membawa saja pakaian buat esok, juga busana sekolah buat Senin kelak . Maka kamu dapat istirahat di dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie begitu. Nyatanya gak sedap pula sendirian dalam rumah lambat-laun, hihi…", kata Cie Natalia sekalian ketawa kecil.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART7


"Yee… mmm… namun bisa pula sich. nanti ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan suka.

Aku lekas saja menyetujui penawaran Cie Natalia. Saya gak tahu apa beberapa pejantan itu udah suka atau memang belum pesta nikmati badanku barusan sore. Tetapi yang jelas saya tidak sedang berkeinginan layani gairah sex mereka.

Saya mengelak pada mereka ini benar-benar bukan dikarenakan mereka wajahnya tidak baik. Malah diam diam saya memahami hal semacam itu sesungguhnya justru meningkatkan hasratku, waktu saya harus mengikhlaskan diriku disetubuhi oleh banyak pejantan yang wajahnya gak karuan seperti pak Bijaksanain, Wawan maupun Suwito.

Tetapi saya memikir untuk istirahatkan badanku yang udah begitu kecapaian. Bahkan juga saya berpikiran untuk ‘meliburkan' badanku dari sentuhan banyak pejantan itu sepanjang beberapa waktu. Dengan demikian saya mengharapkan badanku dapat sembuh. Sekian hari ini saya berasa sangat jangkau. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat mengontak Cie Stefanny bila saya gak dapat les hari Senin esok, atau mungkin saja saya mengharap Cie Stefanny ada ke rumah Cie Natalia, untuk berikan les padaku dari sana. Masalah izin, saya percaya papah mamaku jelas mengizinkan, lantaran dahulu di saat saya masih kecil, saya kerap bermalam dalam rumah Cie Natalia. Saya dapat menghubungi serta menghubungi mereka kelak seusai saya hingga sampai dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin bermalam di dalam rumah Cie Cie hingga sampai hari Selasa malam. Bisa tidak Cie?", saya ajukan pertanyaan di Cie Natalia yang tungguiku.

"Bisa donk Eliza… ingin bermalam satu bulan, satu tahun, itu pula bisa bila kamu pengen", goda Cie Natalia.

"Yee… ya sudah, Eliza bermalam hingga Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan dan senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mempersiapkan seluruhnya. Beberapa buku sekolah sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku sampai nyaris gak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, serta saya masukkan handuk kering, selimut kesenanganku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki buat Senin sampai Rabu.

Gak lupa saya memutuskan lima stel busana rumah dan busana tidurku. Yang nyata saya masukkan pakaian baletku, komplet dengan sepatu balet yang udah kubungkus dengan kantung plastik. Serta pastinya beberapa pasang bra dan celana dalam yang sangkanya dapat cukup hingga sampai hari Rabu kelak.

Sampai diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di era suburku, dan kuselipkan pada timbunan pakaian yang udah ada di tas bajuku. Tidak tahu mengapa saya berasa pil itu harus kubawa, meskipun seingatku tidak ada pembantu laki-laki di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin mandi dahulu. Tetapi Cie Cie tak boleh pulang dahulu ya, Eliza pengen pergi keduanya sama kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, gak boleh risau Eliza. Cie Cie nanti kok", kata Cie Natalia yang saat ini tiduran dengan enjoy di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya lekas masuk ke kamar mandi seusai mempersiapkan pakaian gantiku. Dengan cara cepat saya mandi keramas sebersih bersihnya, tidak lupa saya gunakan cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang dirasa lembab dengan tersisa cairan cintaku sewaktu saya dibabat sore barusan.

Lalu sesudah saya keringkan rambut serta badanku, saya berubah busana dan masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi serta pasta gigi ke kantung plastik. Selesai kurasa tidak ada yang ketinggalan, saya keluar kamar mandi.
 Sembari bercakap dengan Cie Natalia, saya menyenggangkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer, pula menyisir rapi rambutku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART7

Sehabis saya masukkan seluruh yang bisa kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku udah kumasukkan ke kantung ngeresek, sementara itu saya sendiri pakai sandal yang umum kupakai untuk acara rileks.

Lalu kami berdua selekasnya turun ke arah garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menyimpan semua barang bawaanku dalam mobilku. Selesai tuntas, saya panggil pak Bijaksanain, meminta buat menolong buka pintu garasi dan pintu gerbang, lalu saya serta Cie Natalia duanya sama masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Bijaksanain melihatku dengan bingung, tetapi tidak tahu kayaknya dari mata pak Berbudiin dia nampak puas, ataupun lebih benarnya lega melihatku. Diperjalanan tuju rumah Cie Natalia, saya anyar terlintas mengenai pembantaian sore barusan yang sebabkan saya tak sadar diri karena orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama