CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART8, Hasrat-Bispak17 Tau-tau saya jadi ingin mengetahui apa yang terjadi padaku barusan saat saya semaput. Karena itu saya ambil hpku, serta mengabari telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin pula bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, serta kudengar suara gagang telpon yang ditempatkan.

Sejenak saya menanti, serta sesudah saya dengar nada Wawan, saya selekasnya bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan memaparkan kelakuannya.

"Barusan non tau-tau tak sadar diri. Saya serta seluruhnya hingga sampai terkejut non, terus kami semuanya coba bangunin non Eliza, tetapi hingga sampai kurang lebih sepuluh menit juga non selalu gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin mengetahui.

"Ya, jujur saja mulanya saya dan lainnya menyangka non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, namun non diam saja. Lagi saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih gak sadar, jadi Suwito dan Berbudiin pula saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah mengetahui saya tidak sadarkan diri, malahan diedel edel seperi itu. Selalu setelahnya bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia hadir?", dengan sedikit jengkel saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya malahan terangsang mengayalkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was lihat non gak sadar. Jika tahu non tidak apa apa dan nanti bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga sampai bahagia. Belumlah juga Suwito serta Bijaksanain yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini justru dapat bisanya lagi menceritakan sekalian menggerundel.

Namun hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tanpa ada peduli jika nona majikan mereka ini lagi jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya bakal meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri waktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku kaget 1/2 mati. Jadi saya meluncurkan mobilku dan menyingkir sebentar, karena saya was-was pikiranku kembali kacau-balau saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya tengah stop di lampu merah di saat saya tergoda ujaran Wawan barusan. Serta yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya gak hingga terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani memikirkan peluang tersedianya orang yang melihatku pas saya melakukan hal segila itu, yang  memberinya peluang ke orang itu buat meningkatkan kesedihan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh melebar selalu! Diberi pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak buat menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menambahkan ceritanya sesudah kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut diberikan pertanyaan tanyain, lagian kami kan gak punyai uang non. Terus kebenaran non Natalia telpon, nanyain non. Kami ngomong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, dan sesudah Sulikah memanfaatkankan busana tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu menunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kalimat mereka. Untung saja mereka memanfaatkankan pakaian tidurku barusan, jadi saya tidak hingga ditemui pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya telah mengetahui terkait semuanya yang ingin kuketahui, karenanya saya memutuskan buat tutup telephone.

"Ya udah jika begitu. Ini hari saya gak pulang, jadi tidak perlu ditunggu-tungguin. Telah dahulu Wan…", kataku dan saya akan menekan tombol end call sewaktu kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya menyentak dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan lumayan cepat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga dalam rumah Cie Natalia lebih kurang jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya menggangguk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, pada akhirnya seluruh barangku telah ada di kamar Cie Natalia. Sudah pasti sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Kebenaran Cie Cie pengen pergi tonton sama kawan-kawan, kamu pengin gak turut Cie Cie pergi tonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai merapikan barang bawaanku.

Saya sedikit kuatir. Saya sedang menanti telpon Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya gak segera bisa bercakap dengan lega pada Andy. Namun saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, karenanya saya menentukan untuk berkata jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji pengen telpon selekasnya", dengan malu saya mau tak mau menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Periode sama kawan? Hayo… kawan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengusikk puas.

Singkat kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, dan saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, sebab Andy menghubungiku pada pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak pernah mengira Andy yang pendiam itu nyatanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami membahas berbagai hal, dan sama-sama cerita terpenting terkait sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sesungguhnya kami sama-sama belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum terasa mengantuk.

Tetapi saya gak sedap sebab Andy telah mengontakku kelamaan, kasihan pun bila pulsanya habis semakin banyak. Toh saya kan tetap bisa bersua dengan Andy tiap hari di sekolah? Juga, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja kalaupun saya ada untuk kebaktian yang mulai pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya mau tak mau berkata ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua duanya sama sempat tercenung sesaat.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas di saat saya sampaikan ucapan kata sukai barusan.

"Mm… kalaupun begitu telah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sembari tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharap Andy nyata-nyata benar menggemariku. Saya mengharap tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah jika saya mengharap Andy sungguh-sungguh jadi doiku?

Selesai seluruhnya tuntas, saya ganti pakaian tidur. Busana kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat tebersit dalam pikiranku, apa ya yang sudah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terpikir bakal nasib jelek yang menempa diriku saat saya harus pasrah digagahi oleh 5 orang pekerja di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus juga layani semua?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran nafsu yang menempa badanku saat saya mengayalkan semuanya itu, jadi saya usaha menggeser pikiranku dari 3 pacarku itu lewat cara menyaksikan TV. Namun seusai lumayan lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART8

Kupikir Cie Natalia tidak dapat berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Serta saya telah malas untuk ingat ingat mengenai momen apa yang sudah menempaku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak kesibukan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa jika esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah saudara sendiri. Bahkan saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Jelas itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya udah terlampau malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya telah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama