CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6, Hasrat-Bispak17 "Aaah…", saya menjerit seram sewaktu tau-tau badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya lebih gak mempunyai daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Berbudiin yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di sisi kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menempaku di saat saya mengerti badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, apa lagi dalam status semacam ini mereka bawa badanku keluar kamarku, lagi keluar hingga ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang amat membuatku kuatir yakni kepala Wawan yang berada di ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang jelas muka Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, amat dekat. Sebuah jilatan yang telah dilakukan Wawan mengawali pembantaian kepada diriku, dan saya menggelinjang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, tetapi saya mesti melenguh waktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpancang di hadapannya, dan badanku melafalkanng luar biasa tanpa dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kesenangan yang kualami, pak Bijakin dan Suwito meningkatkan pasienanku. Mereka mengungkap bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyesap ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima semua rangsangan ini, badanku menggeliang serta menyebutng tidak dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mendesah dan meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka pengen dengarkan permintaanku. Mereka bertiga selalu menarik ke-2  puting payudaraku, pun bibir serta lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam kepuasan ini, nafsuku telah naik gak karuan, serta rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

Tetapi betul-betul salahku pun sich, kelihatannya marah tiga pejantan ini begitu besar seusai saya berkali kali menarik dan memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka sekalipun gak mempedulikan permintaanku serta dengan kejam mereka lagi menyiksaku.

Saya sudah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Karena status badanku yang semacam ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, dan rambutku yang terurai ini tersentak sentak ikuti pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga serempak hentikan perbuatan mereka, akan tetapi mereka membebaskan badanku terus melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mendesah perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih sebab nikmat yang menimpaku ini jadi sirna saat mereka stop demikian saja seperti berikut.

Tetapi saya cuma diam, saya gak ingin berucap apa apa, minta maupun melakukan perbuatan apa saja, meskipun diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan hasrat masih yang menyerang badanku.

"Non Eliza ingin turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menghindari bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku betul-betul tak bermanfaat. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih tetap ada pada hadapan muka Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Lagi apa tanggung-jawab non tadi udah bikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lantas menyesap puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya menggeliang dan menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diminta tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta saat ini saya jadi tidak setuju dengan geram sekalian meredam hasratku saat lagi Wawan dan Suwito repot serang wilayah wilayah peka di badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito hentikan gempuran mereka, dan mereka sama sama berpandangan sesaat.

Saya sendiri memandang dongkol dari mereka, tapi saya tidak dapat lakukan perbuatan apa saja pada saat badanku masih melayang-layang semacam ini dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak ingin tahu, utamanya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza udah membikin kita kita ngaceng berkali kali tanpa hasil mulai sejak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan gara-gara siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya ingin meronta, saya pengin meminta supaya mereka melepaskanku ini hari saja, lantaran saya tidak mau pada situasi lemas saat terima telephone Andy malam nanti. Saya pengin nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal atau mengangut karena kepayahan.

Namun tidak lama kemudian saya telah tidak dapat kembali berpikiran tenang. Saya mendesah rintih kenikmatan sewaktu ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Bijakin serta Suwito, dan tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba dan membelai perutku, sementara itu mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Baru kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sejahat ini. Seluruh kesan keasyikan yang kurasakan ini sangat dahsyat dan merisaukan pikiranku.

Pada akhirnya saya pilih nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuma dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telephone Andy.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku menyebutng berulang-ulang, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya mesti berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggeliang istimewa membebaskan luapan liar ini, serta sekali ini tidaklah ada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku biarpun saya meminta seperti apa saja.

Juga sekali ini mereka tambah memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, serta itu tetap ditambah lagi bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", suatu cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap-tiap lanjutan tulang di semua badanku lepas waktu saya harus mengartikulasikanng luar biasa karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, karena itu lututku sudah tidak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin serta Suwito gak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing serta tangan mereka yang satunya seperti tidak suntuk permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhenti seperti berikut, saya terasa gak memiliki daya bahkan juga utk sekedar lepaskan pergolakan orgasmeku. Tetapi diam diam saya justru benar-benar puas ditangani semacam ini oleh mereka, serta saya benar-benar nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah-engah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi saat jawaban yang kuterima yakni pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Tetapi cuma tidak lama saja, Wawan udah hentikan pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang selalu melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang terus terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

Saya lihat Wawan ketujuan pintu yang batasi sisi luar serta dalam di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada bagian luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup dan mengancing pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari menyaksikanku dengan senyuman penuh olokan, seakan akan menyampaikan jika sekali ini saya tidak mungkin berhasil lolos.

Tau-tau saya kaget lantaran saya mengetahui sebuah perihal. Bukan bab saya sudah tidak barangkali dapat larikan diri, sebab saya telah ketahui jikalau saya usaha lari ke bawah, pada akhirannya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta dapat selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud yaitu, kenapa mereka menunjuk tempat jemuran pakaian ini untuk tempat sebagai membabat diriku? Di daerah yang benar-benar terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan serta lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana kalaupun kami sampai nampak oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa ada berencana lihat ke rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan getho Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak bakal lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila getho non gak boleh bernada, mudah kan?", jawab Wawan sesenang hati, dan dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari memasangkan muka cemberut, tetapi tak lama setelahnya badanku mengartikulasikanng saat ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Berbudiin dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengesah serta menggeliang, di antara kenikmatan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan lagi merapat, dan sekarang penglihatanku berpindah mengarah pada penis Wawan itu telah tegak menunjuk itu, yang telah siap untuk mengeduk dan menyetubuhi lubang vaginaku.

Saat Wawan udah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan semenjak barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan beringas dari penis superior Wawan itu.

"Mmm…", saya mengesah perlahan sewaktu kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya masih tetap pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengerang sewaktu kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain serta Suwito, pula kecupan mesra Wawan yang saat ini udah beralih menjadi pagutan penuh hasrat di bibirku, seluruhnya membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku terasanya lemas. Bila saat ini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sebelah kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini tentu gak dapat menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba membatasi derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengakibatkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Saat itu saya lagi mengerang terhenti pada saat bibirku lagi dipagut Wawan sebagai berikut, serta napasku mulai habis. Saya kian menderita dalam keasyikan ini. Saya tidak bisa meronta, badanku rasanya begitu lemas, tenagaku musnah entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia pahami kodeku bila saya telah mulai menanggung derita karena kekurangan napas. Tetapi Wawan jadi menambahkan siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

Selanjutnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, mengisap dan menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya tidak dapat bernafas kembali karena pergolakan birahi yang menimpa diriku ini semisal menutup dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega sewaktu pada akhirnya Wawan melepas pagutannya sesudah senang mencucup semuanya air ludah dalam mulutku ini.

Napasku terengah-engah gak karuan seusai barusan saya cukuplah lama kekurangan napas. Saya usaha atur napasku ini, akan tetapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini membikin napasku kembali mengincar.

Serta saat pak Berbudiin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati seluruh cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali mengeluhkan waktu Wawan dengan sekehendak hati mengambil jemari tangannya yang sejak mulai barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak ingin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya mau meminta pada Wawan biar dia pengen masukkan jemari tangannya kembali, atau jadi masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar buat jaga harga diriku jadi nona majikan mereka. Karenanya saya mau tak mau diam dan pejamkan mataku, sekalian mengharapkan mudah-mudahan Wawan selekasnya merayu lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat sewaktu merasai suatu yang tebal, hangat serta basah mendesak bibir vaginaku.

Saya membuka kembali mataku. Rupanya kini Wawan lagi berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin permainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Seterusnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengerang kesenangan, badanku kembali menggeliang, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang fantastis menimpa diriku sewaktu tiba-tiba Suwito menangkap serta memagut bibirku, dan pak Berbudiin yang masih juga menyusu pada puting kiri payudaraku, sekarang pun meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena ditinggal oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengerang nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang tengah dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuman dapat mengguman tidak terang lantaran bibirku yang selalu dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan seluruhnya belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu menarik lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, membikin mataku terbeliak, badanku mengartikulasikanng dan melafalkanng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan bila bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito sebagai berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengesah panjang serta badanku tersentak seringkali menyertai orgasme bagus yang menerpa badanku.

Otot perutku melafalkanng hingga sampai ibaratnya akan kram, menghadirkan rasa nikmat pada terasa sakit yang menganiaya diriku. Seluruhnya masih ditambah lagi rasa nyeri yang kian jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya rasakan cairan cintaku membanjir sangat banyak. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu tidak lepas meski saya menggeliat seperti apa saja. Serta semua cairan cintaku yang menetes itu dicucup serta diseruput Wawan sampai habis.

"Mmmhk…", saya mendesah kurang kuat, pasrah.

Tidaklah ada yang dapat kulakukan disamping menggelepar, meronta, mengerang terhambat. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini betul-betul tak menyurut, lantaran Wawan selalu mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sedang Suwito tidak membebaskan bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin terus bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka lagi menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BOHAI ELIZA PART6

Sehabis sejenak disiksa sebagai berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas dan cuman dapat pasrah terima semuanya ini. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa tidak mempunyai daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas saat Suwito membebaskan pagutannya, serta saya harus masih melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang udah dari mulai barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengerang dan menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sudah dilakukan Suwito saat ini demikian mesra, membuatku kian kebingungan serta gak tahu mesti melakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap cepat, sementara itu orgasmeku betul-betul tidak menyurut.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tapi saya kembali mendesah waktu tau-tau kurasakan suatu hal yang hangat di leherku.

Saya tidak akan rasakan kuluman di puting kanan payudaraku, bermakna pasti pak Bijaksanain yang mengarahkan gempurannya pada leherku ini.

"Pak Berbudiin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana ingin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya selalu menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Namun lidah yang nakal itu masih main di lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ada ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara halus, lalu jilatan serta ciuman pada leherku ini… pun seluruhnya rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak sanggup terima siksaan orgasme buat orgasme yang menderaku semenjak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama